RSS Feed

Akhirnya Sang Pencuri itu Sadar ....

Posted by Balya Label:

Dalam catatan sebelumnya telah aku tulis catatan yang berjudul Sang Pencuri. dimana sang pencuri ini telah mencuri sesuatu dariku. tetapi beberapa kali pencuri ini melakukan aksinya dia tidak sadar kalau dia telah mencuri. dan dia pun juga tidak mengetahui kalau dirinya adalah seorang pencuri. aku senang dicuri olehnya, bukan karena pencuri itu baik atau apa. melainkan pencuri ini beda dengan pencuri-pencuri kebanyakan yang telah kalian sangka selama ini. ini tentang pencuri hati. ya.. pencuri yang hanya mencuri hati seseorang yang sedang kesepian sehingga ia dapat dengan mudah masuk kedalam ruang hatinya dan kemudian mencurinya. sungguh lihai dia melakukan aksinya.

Aku tulis kembali disini kalo pencuri itu telah mencuri sesuatu dariku, hatiku yang dia curi. kemudian dia pergi. selang beberapa jam, dia kembali mencuri pikiranku. selang beberapa hari, kembali dia mencuri ragaku. Dan sekarang aku hanya memiliki tubuhku. Tapi sekarang, dia datang lagi dan mencuri sesuatu yang terakhir dariku. Dia mencuri tubuhku. Kini semuanya telah dia miliki. tapi dia tidak sadar kalo semuanya itu telah dia curi dariku..

Sudah beberapa lama aku dalam buaian pencuri itu. sengaja aku membiarkan dia memperlakukanku sesuka hati dia memperlakukan aku. aku tak melawan ataupun berusaha kabur dari pelukan pencuri itu. karena sekali lagi aku katakan kalo aku merasa senang bila aku dicuri olehnya. hampir setiap disepertiga malam kita saling bertemu walaupun dengan beberapa tulisan yang dia kirimkan lewat sebuah pesan singkat. tapi itu cukup membuatku kembali tercuri lagi dari setiap deretan kata-kata yang ia ciptakan. apakah dia belum puas telah mencuri semuanya dariku. terus apa lagi yang ingin dia curi sedangkan aku sudah tak punya apa-apa untuk dia curi.

Tapi, kemarin aku mendengar kabar kalo dalam beberapa hari ini pencuri itu akan meninggalkan kota ini. dalam pikirku, apakah dia akan mencuri ditempat yang lain. mencuri hati orang lain pula. karena dia tahu aku sudah tidak mempunyai apa-apa untuk dicuri. aku sempat bingung waktu itu. aku masih ingin dicuri olehnya, tapi apa yang harus aku relakan lagi untuk dia curi. mendengar kabar ini pula aku menulis sebuah catatan tentang hari-hari selama aku dalam buaian pencuri itu. catatan itu aku tidak tahu harus aku kasih judul apa. karena aku telah terperangah oleh sang pencuri itu. kebiasaan-kebiasaan yang setiap aku mengingatnya akan selalu membuatku tersenyum. orang yang melihatku mungkin akan menamaiku gila. tapi ini memang terjadi. aku selalu saja tersenyum sendiri tiap kali aku mengingat kiriman pesan singkat yang saling kita tukarkan satu sama lain. dan akhirnya catatan itu aku kasih judul dengan (.........)*perasaan. entah apa artinya judul itu. dalam catatan itu bercerita tentang sebab musabab kepergian pencuri itu. aku tidak mau membahasnya terlalu dalam karena itu akan membuatku malah semakin ........ akh. aku ga ngerti. (kalo mau baca sendiri ya).

Aku menulis catatan itu tengah malam, sampai pagi buta. ditemani alunan music Love Story theme song (instrumental piano), semangat untuk menulis tentang kepergian pencuri itupun mengalir dengan sendirinya. dirasa cukup, aku mengakhiri tulisan itu dengan tidak menyebutkan untuk siapa aku tulis catatan itu. berharap pencuri itu tidak mengetahui kalo aku selama ini telah menyebutnya seorang pencuri. pikiranku kacau saat itu, apa yang harus aku lakukan setelah kepergian sang pencuri itu. bagaimana dengan nasibku nanti. apakah aku akan masih bisa tersenyum seperti orang gila. apakah dia akan tetap mencuriku dengan pesan singkatnya. semoga saja...

Besoknya, dia mengirimiku pesan singkat. celaka.. dia membaca catatanku semalem. dia bertanya kepadaku apakah tulisan yang semalem aku buat adalah untuknya. sengaja aku tak membalas pesan darinya. aku membiarkannya berpikir tentang apa yang aku ceritakan dalam catatan itu. tentang sang pencuri dan kepergian sang pencuri. dia mungkin menyadari kalo sebenarnya dialah pencuri itu. tapi masih ada kebimbangan dalam hatinya, mengapa aku menulis catatan ini. catatan yang justru bercerita tentang dia. Dia hampir setengahnya menyadari kalo dialah sang pencuri itu. mungkin sebentar lagi setelah dia mengingat-ingat waktu mengenalku, membaca catatan sang pencuri dan catatan (........)*perasaan dengan penuh penghayatan. pasti dia akan menyadari betul kalo Dialah sang pencuri itu. dialah pencuri dalam catatanku.


Aku ingin kau kembali mencuriku

1 komentar:

  1. yayak

    test... test.... sang pencurinya dimana......

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Jejak