Dalam beberapa bulan lagi kau akan pergi dari kota ini. dan pasti untuk waktu yang cukup lama, karena kau telah memilih meneruskan kuliah disana daripada dikota ini. entah kenapa saat memikirkan ini aku merasa lemas. padahal ini semua belum terjadi, baru rencanamu. tapi yang namanya rencana itu pasti suatu saat kalo ada kesempatan pasti akan terlaksana juga. apakah aku harus merelakanmu pergi dari kota ini. akh... apa yang aku pikirkan ini. aku terlalu memberi harapan terhadap pikiranku sendiri akan tingkahmu yang membuat aku jadi berfikiran positif kalo perasaan yang aku rasakan kepadamu akan berbalas. maaf, bukannya aku terlalu percaya diri atau tidak, tapi memang ini yang aku pikirkan. aku tidak mau mengambil resiko dengan membiarkanmu mengetahui lebih jauh tentang apa yang aku rasakan kepadamu. karena aku pikir itu belum saatnya. aku tidak mau dengan kecerobohanku membuka semua isi yang terbelenggu dalam hati ini, kau akan malah pergi. untuk itu, aku harus menunggu. aku harus menunggu saat yang tepat untuk membukanya di depanmu. dan sebentar lagi kau akan pergi, apakah ini waktu itu?? aku tidak tahu apakah kau berfikiran sama denganku. berpikiran apakah kau tega meninggalkan aku. akh... untuk apa???? kau terlalu pintar menyembunyikan perasaan. dan juga kau terlalu pintar memancingku. hingga aku terkail dengan kepintaranmu itu. kau bilang bahwa kau tak akan melupakanku, itu sekarang??? tapi nanti.... 1 bulan lagi??? 3 bulan bulan lagi ??? 3 tahun lagi??? apakah kau masih mengingatku.....
Hidup selalu ada pilihan dan dalam perasaanpun juga ada pilihan. memilih harus meninggalkan dan ditinggalkan.. orang sepertimu tentu akan dengan mudah mendapatkan perasaan-perasaan baru yang sebentar lagi akan kau temui dalam perpindahanmu ke kota tempat kamu kuliah. sedangkan perasaan orang yang ditinggalkan akan sama, memperoleh perasaan-perasaan yang baru pula. tapi bagiku, perasaan itu sama.. karena perasaan yang telah terlanjur terasa tidak akan mudah hilang begitu saja. butuh waktu lama dan butuh sesuatu yang bisa membuatku benci mengingat perasaan itu.
Akh.... selalu begini kalo membicarakan tentang perasaan. wajah kelihatan kusam, suasana hati tak menentu, pikiran tak terkontrol, mudah tersinggung lah, apalah... selalu begini. mengapa harus ada cinta dalam dunia ini. mengapa setiap orang harus merasakannya. apakah sudah menjadi takdir??? ingin rasanya tidak mempunyai hati, agar aku tak dihinggapi virus-virus cinta. tapi seberapa jauh aku berlari, cinta selalu saja kutemukan. entah itu dalam hal sepasang kekasihlah, hobilah, kesukaanlah...
Untukmu ......Hidup selalu ada pilihan dan dalam perasaanpun juga ada pilihan. memilih harus meninggalkan dan ditinggalkan.. orang sepertimu tentu akan dengan mudah mendapatkan perasaan-perasaan baru yang sebentar lagi akan kau temui dalam perpindahanmu ke kota tempat kamu kuliah. sedangkan perasaan orang yang ditinggalkan akan sama, memperoleh perasaan-perasaan yang baru pula. tapi bagiku, perasaan itu sama.. karena perasaan yang telah terlanjur terasa tidak akan mudah hilang begitu saja. butuh waktu lama dan butuh sesuatu yang bisa membuatku benci mengingat perasaan itu.
Akh.... selalu begini kalo membicarakan tentang perasaan. wajah kelihatan kusam, suasana hati tak menentu, pikiran tak terkontrol, mudah tersinggung lah, apalah... selalu begini. mengapa harus ada cinta dalam dunia ini. mengapa setiap orang harus merasakannya. apakah sudah menjadi takdir??? ingin rasanya tidak mempunyai hati, agar aku tak dihinggapi virus-virus cinta. tapi seberapa jauh aku berlari, cinta selalu saja kutemukan. entah itu dalam hal sepasang kekasihlah, hobilah, kesukaanlah...
Mungkin tulisanku ini akan sedikit terbaca olehmu dan memudahkan kamu memahami apa yang terjadi denganku malam ini. aku terkatung-katung. aku tidak tahu apa yang telah aku pikirkan dan apa yang akan aku pikirkan. dan aku akhirnya mau tak mau harus memilih juga. kau harus pergi, itu takdirmu. teruskanlah... jangan pernah menatapku. karena jujur, aku tak ingin kau melakukan itu.
Selamat jalan, selamat bertemu dengan perasaan-perasaan baru yang akan memikatmu.
Untukmu yang semoga saja tak menyadari kalau tulisan ini untukmu
Selamat jalan, selamat bertemu dengan perasaan-perasaan baru yang akan memikatmu.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Jejak