Sampai saat ini saya masih memikirkan malam itu, malam yang begitu sepi dan rimis hujan begitu kental terasa. Dalam kesepian itu saya mendengar suara bernada "DIK" dari balik pintu rumah saya. Suara itu sepertinya milik seorang perempuan, karena iramanya lebih halus bila dibandingkan dengan suara seorang laki-laki. Saya amati dan memfokuskan pendengaran saya, namun tak ada suara jejak kaki di balik pintu. Saya pikir ada seseorang yang ingin membeli obat nyamuk bakar, yang setiap malam selalu terjadi meskipun lampu di rumah saya sudah padam. Begitu sadar kalau ternyata tak ada bayangan dari korden jendela dekat pintu, saya urungkan untuk bangun dan membuka pintu. Selimut sarung yang biasa saya gunakan sewaktu tidur langsung saya tutupkan ke seluruh tubuh saya. Rasa takut kemudian mulai terasa. Degub jantung tak henti-hentinya memompa sangat kencang. Bulu kuduk saya pun ikut-ikutan takut dibuatnya. Dalam benaman sarung, telinga saya pasang SIAGA III untuk berjaga-jaga barangkali terdengar suara itu lagi. Kalau saja mungkin terdengar panggilan "DIK" dari balik pintu lagi, status telinga bakal langsung saya naikkan menjadi AWAS dan tanpa berpikir panjang saya akan mengungsi ke kamar Ibu saya. hehehehe....
Anehnya bapak saya yang tidur dekat dengan pintu tak mendengarnya. Barangkali beliau sudah termakan kantuk sejak tadi, sedangkan kantuk belum menyerang saya. Saya sering sekali susah tidur apalagi sudah melewati jam 2 malam, Mata saya malah semakin melongo. Entah apa yang terjadi dengan saya, apa gara-gara seringnya nonton TV sampai larut. Saya sudah menyerah untuk mencoba memejamkan mata untuk berangsur tidur. Tapi yang ada, rekaman suara "DIK" selalu saja tereplay dalam benak saya.
Masih dalam benaman sarung, tangan saya mulai mencari-cari Hp yang tadi sempat saya taruh di samping kiri saya. Agak sedikit lama untuk mencarinya, karena saya harus mencarinya dengan mata tertutup sarung. Apalagi lampu rumah sudah dimatikan sejak tadi. Tak berapa lama Hp saya pegang, lalu Hp itu ikut saya benamkan juga dalam sarung. Saya mulai mengaktifkan kuncinya, kemudian saya mulai masuk ke daftar lagu-lagu yang kemarin saya download di warnet. Lagu Rindu Yang Terlarang yang versi MAHKOTA BAND menjadi pilihan pertama saya untuk mendengarkannya. Volume saya kecilkan hingga mentok paling kecil. Saya atur repeat dan kemudian mencoba untuk memejamkan mata kembali. Melupakan suara yang mirip panggilan "DIK" itu
Kiranya panggilan "DIK" dari suara yang entah itu suara siapa, ditujukan kepada saya ataukah suara yang saya kira panggilan "DIK" itu adalah suara jambu air di depan rumah saya yang jatuh karena angin sehingga menimbulkan suara "DIK" yang membuat saya takut.....,
30/10/10
Anehnya bapak saya yang tidur dekat dengan pintu tak mendengarnya. Barangkali beliau sudah termakan kantuk sejak tadi, sedangkan kantuk belum menyerang saya. Saya sering sekali susah tidur apalagi sudah melewati jam 2 malam, Mata saya malah semakin melongo. Entah apa yang terjadi dengan saya, apa gara-gara seringnya nonton TV sampai larut. Saya sudah menyerah untuk mencoba memejamkan mata untuk berangsur tidur. Tapi yang ada, rekaman suara "DIK" selalu saja tereplay dalam benak saya.
Masih dalam benaman sarung, tangan saya mulai mencari-cari Hp yang tadi sempat saya taruh di samping kiri saya. Agak sedikit lama untuk mencarinya, karena saya harus mencarinya dengan mata tertutup sarung. Apalagi lampu rumah sudah dimatikan sejak tadi. Tak berapa lama Hp saya pegang, lalu Hp itu ikut saya benamkan juga dalam sarung. Saya mulai mengaktifkan kuncinya, kemudian saya mulai masuk ke daftar lagu-lagu yang kemarin saya download di warnet. Lagu Rindu Yang Terlarang yang versi MAHKOTA BAND menjadi pilihan pertama saya untuk mendengarkannya. Volume saya kecilkan hingga mentok paling kecil. Saya atur repeat dan kemudian mencoba untuk memejamkan mata kembali. Melupakan suara yang mirip panggilan "DIK" itu
Kiranya panggilan "DIK" dari suara yang entah itu suara siapa, ditujukan kepada saya ataukah suara yang saya kira panggilan "DIK" itu adalah suara jambu air di depan rumah saya yang jatuh karena angin sehingga menimbulkan suara "DIK" yang membuat saya takut.....,
30/10/10
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Jejak